Laporan Pendahuluan
Nama Mahasiswa : Subhan, S.Kep
NIM :
010030170B Tanggal
: 11-02-2002
A.
Pengertian
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus
yang disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal
ada dua tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus
uteri (97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.
B.
Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti,
namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri
terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.
C.
Lokalisasi Mioma Uteri
1.
Mioma intramural ; Apabila
tumor itu dalam pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding uterus.
2.
Mioma Submukosum ; Mioma yang
tumbuh ke arah kavum uteri dan menonjol dalam kavum itu.
3.
Mioma Subserosum ; Mioma yang
tumbuh ke arah luar dan menonjol pada permukaan uterus.
D.
Komplikasi
1.
Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa
tahun tidak membesar, sekonyong – konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi
sesudah menopause
2.
Torsi (putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum
mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami
gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak gambaran
klinik dari abdomenakut.
3.
Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor,
kadang-kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina,
dalam hal ini kemungkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi
sekunder.
Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
(Dikaitkan dengan
patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)
|
|||||||||||
E.
Pemeriksaan Diagnostik
1.
Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb:
turun, Albumin : turun, Lekosit : turun
/ meningkat, Eritrosit : turun
2.
USG : terlihat massa pada
daerah uterus.
3.
Vaginal Toucher : didapatkan
perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya.
4.
Sitologi : menentukan tingkat
keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
5.
Rontgen : untuk mengetahui
kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi.
6.
ECG : Mendeteksi kelainan yang
mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi.
F.
Cara Penanganan Mioma Uteri
Indikasi mioma
uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai. Pada mioma uteri
yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati masa menopause tidak
diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan pelvic secara rutin tiap
tiga bulan atau enam bulan. Adapun cara penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan
pengobatan operatif diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan
histerektomi total abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal
dengan nama Total Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy
(TAH-BSO). TAH–BSO adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus,
serviks, kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding,
perut pada malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic endrometriosis
(Tucker, Susan Martin, 1998).
G.
Diagnosa Keperawatan
- Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
- Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
- Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada hubungan seksual.
- Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan terjadinya perdarahan yang berulang-ulang.
- Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.
H.
Perencanaan keperawatan.
Diagnosa Keperawatan
|
Perencanaan Keperawatan
|
||
Tujuan dan criteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
Gangguan
rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan system
saraf akibat penyempitan kanalis servikalis oleh myoma
|
Klien
dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu mengidentifikasi cara
mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya.
|
1.
Observasi adanya nyeri dan tingkat nyeri.
2.
Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi
nyeri
3.
Ajarkan teknik relaksasi
4.
Anjurkan untuk menggunakan kompres hangat
5.
Kolaborasi pemberian analgesik
|
Memudahkan tindakan keperawatan
Meningkatkan persepsi klien
terhadap nyeri yang dialaminya.
Membantu mengurangi nyeri dan
meningkatkan kenyamanan klien
Meningkatkan kenyamanan klien
Mengurangi nyeri
|
Gangguan eliminasi urine (retensio) berhubungan
dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada daerah sekitarnnya,
gangguan sensorik / motorik.
|
Pola
eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami
terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau
menghilangkan retensi urine.
|
1.
Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine
2.
Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya
ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
3.
Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air
hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran.
|
Melihat perubahan pola eliminasi
klien
Menentukan tingkat nyeri yang
dirasakan oleh klien
Mencegah terjadinya retensi urine
|
Ganguan
konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang ketidakmampuan memiliki
anak, perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada hubungan seksual.
|
Konsep
diri klien tidak mengalami gangguan dengan criteria hasil menerima keadaan
dirinya, menyatakan bersedia untuk dilakukan tindakan termasuk tindakan
pembedahan
|
1.
Beritahu klien tentang siapa saja yang bisa dilakukan
histerektomi dan anjurkan klien untuk mengekpresikan perasaannya tentang
histerektomi
2.
Kaji apakah klien mempunyai konsep diri yang negatif.
3.
Memotivasi klien untuk mengungkapkan perasaannya mengenai
tindakan pembedahan dan pengaruhnya terhadap diri klien
4.
Ciptakan lingkungan atau suasana yang terbuka bagi klien
untuk membicarakan keluhan-keluhannya.
|
Mengurangi kecemasan dan
meningatkan harga diri klien
Identifikasi kekuatan dan kelemahan
klien
Mengurangi kecemasan
Meningkatkan harga diri klien dan
berperan aktif dalam perencanaan perawatan bagi diri klien
|
Daftar Pustaka
Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi.
Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.
Edisi 8. EGC. Jakarta
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Onkologi. EGC. Jakarta
Hartono, Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah
Skrining di Indonesia. Kursus Pra
kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5 No.2 Mei 2001
…………….2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA :
2000/01 PSIK.FK. Unair, Surabaya
Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo & JNKKR-POGI. Jakarta
Lembar
Pengesahan
ASUHAN
KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI
DI
POLI KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
13
MARET 2002
Oleh
:
Subhan
NIM
010030170 B
Mengetahui
Pembimbing
Akademik
Pembimbing Klinik
= Dwi Purwanti, SKp. = =
N.K. Sriyuningsih, SH, Amd.Keb =
NIP. NIP.
Nama
Mahasiswa :
Subhan
NIM : 010030170 B
ASUHAN
KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI DI
POLI
KANDUNGAN RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Tanggal
21 Maret 2002
I.
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 13 Maret 2002 Jam : 08.00
Ruang :
Poli Hamil I Kmr.
: No. 2
Pengkajian Tgl. : 13 Maret 2002
Jam : 10.15 Wita
A.
IDENTITAS
Nama
Pasien
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Status
Perkawinan
|
:
Ny. S.D
:
34 thn
:
Jawa/Indo.
:
Islam
:
SMA
:
IRT
: Gersikan II/1 Sby
: Kawin
|
Nama
Pasien
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
|
:
Ny. E.K
:
37 thn
:
Jawa/Indo.
:
Islam
:
SMA
:
Sopir
: Gersikan II/1 Sby
|
B.
RIWAYAT KEPERAWATAN
1.
Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi :
Menarche :
Umur 14 tahun Siklus : teratus
tiap bulan
Banyaknya :
Banyak Lamanya
: ± 5 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 24 Juni 2001
Keluhan : Nyeri pinggang, keluar lendir
warna putih.
Riwayat Kehamilan,
persalinan, nifas yang lalu :
Anak Ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Komplikasi
Nifas
|
Anak
|
||||||||
No
|
Thn
|
Umur kehamilan
|
Penyulit
|
Jenis
|
Peno long
|
Penyulit
|
Lase-rasi
|
Infeksi
|
Perdarahan
|
Jenis
|
BB
(kg)
|
PB
|
1
|
1998
|
9 bln
|
Tdk ada
|
Spon
tan
|
Dokter
|
Kembar
|
Tdk ada
|
Td k ada
|
Tdk ada
|
Laki-laki
|
2,2
|
Lupa
|
1
|
1998
|
9 bln
|
Tdk ada
|
Spon
tan
|
Dokter
|
Kembar
|
Tdk ada
|
Td k ada
|
Tdk ada
|
Laki-laki
|
2,3
|
Lupa
|
Kehamilan Sekarang :
·
Diagnosa : G2 P10002
·
Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
·
ANC : 2 kali
·
Keluhan selama Hamil : Mual dan
muntah pada trimester pertama, pusing bila bangun dari duduk atau tiduran, saat
ini sering nyeri pinggang dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dan
bengkak pada kedua kaki.
·
Pengobatan selama hamil : tidak
ada
·
Pergerakan janin dirasakan
sejak usia kehamilan 5 bulan
·
Rencana perawatan bayi :
sendiri.
·
Kesanggupan dan pengetahuan
dalam merawat bayi :
Breast care : Ya
Perineal care : Ya
Nutrisi : Ya
Senam Nifas : Ya
KB : Ibu
belum mengetahui tentang jenis-jenis KB yang baik selama menyusui
Menyusui : Ya
Riwayat Keluarga Berencana
:
Tidak pernah ikut KB.
Riwayat Kesehatan :
·
Penyakit yang pernah dialami
ibu : tidak ada
·
Pengobatan yang didapat : tidak
ada
·
Riwayat penyakit keluarga :
tidak ada keluarga yang menderita DM, jantung, hipertensi, dan gemelli
Riwayat Lingkungan :
Menurut pasien
lingkungan sekitar rumah dan di dalam rumah bersih dan bebas dari bahaya
Aspek Psikososial :
·
Persepsi ibu terhadap
kehamilannya adalah merupakan harapan ia dan suaminya sehingga harus
diperhatikan. Namun ibu merasa kuatir/cemas bila persalinan nanti dilakukan
melalui tindakan operasi.
·
Kehamilan saat ini menimbulkan
perubahan dalam kehidupan sehari-hari yaitu tidak bias bekerja seperti biasa
karena cepat lelah dan perut yang membesar tidak memungkinkan ibu untuk
bergerak secara bebas.
·
Harapan selama kehamilan tidak
terjadi komplikasi seperti perdarahan dan nantinya lahir dengan selamat secara
spontan.
·
Ibu tinggal dengan suami dan
kedua anaknya. Orang yang terpenting adalah kedua anaknya.
·
Kesiapan mental ibu sudah
betul-betul dipersiapkan.
Kebutuhan Dasar Khusus
1.
Pola nutrisi
Frekuensi makan : 3 x
sehari kadang 4 kali. Nafsu makan baik, jenis makanan rumah : nasi, lauk pauk,
buah-buahan dan kadang susu. Tidak ada makanan yang tidak disukai atau alergi
ataupun pantangan.
2.
Pola eliminasi
BAK sering 4-6 kali
sehari, warna kuning, keluhan sering buang air kecil. BAB teratur 1 x hari,
warna kuning, bau normal, konsistensi lembek, sedangkan keluhan tidak ada.
3.
Pola personal hygiene
Mandi 2–3 kali/hari
karena sering berkeringat, menggunakan sabun mandi. Oral hygiene 3 x/hari; pagi
dan sore setelah mandi dan malam sebelum tidur. Cuci rambut 3 x/minggu, pakai shampoo.
4.
Pola istirahat dan tidur
Lama tidur 8–9 jam
sehari, kebiasaan sebelum tidur minum air putih, selama hamil posisi tidur
terus terlentang, kadang miring
5. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan
memasak, mecuci dan kegiatan lain sebagaimana seorang ibu rumah tangga. Namun
ibu sering merasa cepat lelah sehingga kadang minta ibunya untuk bantu di
rumah. Olahraga dilakukan dengan jalan pagi tapi tidak rutinitas. Keluhan dalam
aktivitas nyeri pinggang dan pusing
6. Pola kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
Merokok,minuman keras dan ketergantungan
obat : tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah : 120/90 mmHg Nadi :
80 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt Suhu :
36,70c
Berat Badan : 64,4 Kg Tinggi Badan : 158 cm.
1.
Kepala : Bentuk normal (bulat),
keluhan kadang merasa pusing.
2.
Mata : kelopak tidak ada
kelainan, gerakan mata normal, konjuntiva agak pucat, sclera putih, tidak
menggunakan kaca mata.
3.
Hidung : tidak reaksi alergi
seperti debu, pilek. Tidak deviasi septum.
4.
Mulut dan tenggorokan : gigi
masih utuh, tidak ada kesulitan menelan, tidak halitosis dan tidak ada karang
atau karies tidak menggunakan gigi palsu.
5.
Dada dan aksila : mamae
membesar, aerola hitam kecoklatan, ada kolostrum, papilla mamae menonjol.
6.
Pernapasan : jalan napas
bersih, tidak batuk atau penumpukan secret. Suara napas normal. Tidak
menggunakan otot-otot bantu pernapasan.
7.
Sirkulasi jantung : nadi apical
100 X/menit, irama teratur, S1 dan S2 tunggal, nyeri dada tidak ada.
8.
Abdomen : Perut membesar, linea
alba ada, tidak ada striae dan luka bekas operasi. Leopold I : tinggi fundus
uteri 38 cm. Leopold II : Punggung terdapat pada kiri dan kanan. Leopold III :
bagian yang terbawah adalah kepala dan bokong. Leopold IV : bagian yang terbawa
belum masuk pada pintu atas panggul. Denut jantung janin (DJJ) 12-12-11,
teratur dan kuat. Kontraksi tidak ada tapi menurut ibu, kadang-kadang kontraksi.
9.
Genitourinari : tidak dilakukan
pemeriksaan hanya menanyakan kepada ibu yaitu tidak mengalami keputihan.
10. Ekstremitas (integumen dan muskuloskletal ) : Turgor kulit elastis,
warna kulit sawo matang, tidak ada kontraktur pada ekstrimitas dan kesulitan
pergerakan bebas, kedua ekstrimitas bawah edema.
Data penunjang
Laboratorium :
Hb : 11 gr %
USG : Hasil USG tgl. 5 Maret 2002 : letak kepala dan bokong. Tidak
ada kelainan.
Rontgen : tidak ada
Terapi : vitamin B 1 x 1 tab
Aktifet 2 x 1
Kalk
1 x 1 tab
ANALISA
DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
S: Ibu mengeluh cepat lelah dan pinggang kadang terasa sakit.
D: BB= 64,4 Kg, hamil 37/38 mgg, kehamilan kembar, aktivitas
terbatas, sering pusing, TD=120/90 mmHg, Nadi = 80 x/menit, bengkak pada
kedua kaki
|
Hamil
37/38 mgg
¯
Perubahan
bentuk dan berat badan serta kehamilan kembar
¯
Pembesaran
uterus yg menekan diafragma dan peningkatan volume darah
¯
Keletihan/kelelahan
|
Intoleransi
aktivitas
|
S: Ibu merasa kuatir dengan proses persalinan nanti
O: Banyak bertanya, gelisah, tidak bisa menjawab pertanyaan,
pernah melahirkan bayi kembar, TD=120/90 mmHg
|
Hamil
37/38 mgg
¯
Kehamilan
kembar
¯
Prosedur
operasi yang akan dilakukan
¯
cemas
|
Cemas
|
S: Ibu mengatakan belum pernah mengikuti KB dan
menanyakan KB yang cocok selama menyusui anak nantinya.
O: Tidak mengetahui jenis-jenis KB yang sesuai untuk ibu menyusi.
|
Hamil
37/38 mgg
¯
Melahirkan
¯
Merencanakan
untuk menyusui sendiri dan ingin menggunakan KB
¯
kurang
informasi
¯
kurang
pengetahuan
|
Kurang
pengetahuan
|
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan keletihan
2.
Cemas berehubungan dengan
kemungkina prosedur operasi saat pengakhiran kehamilan
3.
Kurang pengetahuan tentang KB
selama menyusui berhubungan dengan kurang informasi
0 komentar
Posting Komentar